BLUD RSUD PADJONGA DG NGALLE

WhatsApp

(+62) 812-4338-7338

Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit bekerja sama dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle yaitu dr. Hj. Masnaeni, Sp.PD, mengadakan penyuluhan kesehatan dengan mengangkat tema “Gastro-Esophageal Reflux Disease (GERD)”. Yang diadakan pada hari Jum’at 01 Maret 2024 Pukul 09.00 WITA – Selesai di Ruang Tunggu Poliklinik RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle

Dalam penyuluhan kesehatan yang merupakan kegiatan rutin Promosi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS) tersebut, dr. Hj. Masnaeni, Sp.PD menjelaskan GERD Suatu gangguan dimana isi lambung mengalami refluks  secara berulang ke dalam esofagus yg menyebabkan  terjadinya gejala dan/atau komplikasi yg mengganggu

Etiologi

Kelemahan Lower Esophageal Sphincter (LES)

FAKTOR RESIKO

  • Perokok
  • Overweight

PATOGENESIS

Ketidakseimbangan faktor defensif (esofagus)  & faktor ofensif (refluksat

Isi lambung yg memiliki potensi daya rusak

(faktor ofensif)

  • Asam lambung à daya rusak terkuat
  • Pepsin Garam
  • empedu
  • Enzim pankreas
  • Faktor defensif
    • Pemisah antirefluks
    • Bersihan asam dari lumen esofagus
    • Ketahanan epitel esofagus

Esofagitis terjadi apabila:

  • Terjadi kontak yg cukup lama antara refluksat dg  mukosa esofagus
  • Terjadi penurunan resistensi jaringan mukosa  esofagus
  • Terjadi gangguan sensitivitas terhadap  rangsangan isi lambung

Diagnosis

  • Karakteristik anamnesis
    • Heartburn
    • Regurgitasi setelah makan

Anamnesis

  • Pahit di lidah
  • Disfagia
  • Odinofagia
  • Rasa tidak enak epigastrium

Pemeriksaan Lanjutan

  • Tes PPI
    • Endoscopy
    • pH-metri 24 jam

Tes PPI

  • PPI dosis ganda 1-2 minggu tanpa didahului  pemeriksaan endoskopi
  • Jika gejala hilang dg PPI dan muncul kembali jika  PPI dihentikan à GERD
  • Sensitivitas 80% dan spesivisitas 74% untuk  menegakkan diagnosis GERD (Studi metaanalisis Wang  WH dkk, 2005)

ENDOSCOPY

  • Endoscopy pada GERD tidak selalu harus  dilakukan pada saat baru pertama didiagnosis
  • à GERD dapat ditegakkan berdasarkan gejala  dan/atau terapi empirik
  • HASIL YANG DIHARAPKAN :
  • à Mucosal break di esofagus (esofagitis  refluks)
  • Mucosal break (-) à NERD

PENATALAKSANAAN

  • Non farmakologi
  • Farmakologi
  • Endoskopi
  • Bedah

TARGET TERAPI

  1. Menghilangkan gejala/keluhan
  2. Menyembuhkan lesi esofagus
  3. Mencegah kekambuhan
  4. Memperbaiki kualitas hidup
  5. Mencegah timbulnya komplikasi

Terapi non-farmakologi – modifikasi gaya hidup

  • Atur berat badan ideal
  • Tinggikan kepala ± 15-20 cm saat tidur
  • Hentikan merokok dan alkohol
  • Hindari makan-minum yang merangsang asam  lambung
  • Makan jangan terlalu kenyang
  • Makan malam paling lambat 3 jam sebelum tidur

TERAPI FARMAKOLOGI

  • Drug of choice à PPI 
  • Dosis 1x/hari à 2-4 minggu
  • Bila gejala GERD masih (+) -dosis 2x/hari, 4-  8 minggu

Tinggalkan Balasan