Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit bekerja sama dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle yaitu dr. Hj. Masnaeni, Sp.PD, mengadakan penyuluhan kesehatan dengan mengangkat tema “Gastro-Esophageal Reflux Disease (GERD)”. Yang diadakan pada hari Jum’at 01 Maret 2024 Pukul 09.00 WITA – Selesai di Ruang Tunggu Poliklinik RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle
Dalam penyuluhan kesehatan yang merupakan kegiatan rutin Promosi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS) tersebut, dr. Hj. Masnaeni, Sp.PD menjelaskan GERD Suatu gangguan dimana isi lambung mengalami refluks secara berulang ke dalam esofagus yg menyebabkan terjadinya gejala dan/atau komplikasi yg mengganggu
Etiologi
Kelemahan Lower Esophageal Sphincter (LES)
FAKTOR RESIKO
- Perokok
- Overweight
PATOGENESIS
Ketidakseimbangan faktor defensif (esofagus) & faktor ofensif (refluksat
Isi lambung yg memiliki potensi daya rusak
(faktor ofensif)
- Asam lambung à daya rusak terkuat
- Pepsin Garam
- empedu
- Enzim pankreas
- Faktor defensif
- Pemisah antirefluks
- Bersihan asam dari lumen esofagus
- Ketahanan epitel esofagus
Esofagitis terjadi apabila:
- Terjadi kontak yg cukup lama antara refluksat dg mukosa esofagus
- Terjadi penurunan resistensi jaringan mukosa esofagus
- Terjadi gangguan sensitivitas terhadap rangsangan isi lambung
Diagnosis
- Karakteristik anamnesis
- Heartburn
- Regurgitasi setelah makan
Anamnesis
- Pahit di lidah
- Disfagia
- Odinofagia
- Rasa tidak enak epigastrium
Pemeriksaan Lanjutan
- Tes PPI
- Endoscopy
- pH-metri 24 jam
Tes PPI
- PPI dosis ganda 1-2 minggu tanpa didahului pemeriksaan endoskopi
- Jika gejala hilang dg PPI dan muncul kembali jika PPI dihentikan à GERD
- Sensitivitas 80% dan spesivisitas 74% untuk menegakkan diagnosis GERD (Studi metaanalisis Wang WH dkk, 2005)
ENDOSCOPY
- Endoscopy pada GERD tidak selalu harus dilakukan pada saat baru pertama didiagnosis
- à GERD dapat ditegakkan berdasarkan gejala dan/atau terapi empirik
- HASIL YANG DIHARAPKAN :
- à Mucosal break di esofagus (esofagitis refluks)
- Mucosal break (-) à NERD
PENATALAKSANAAN
- Non farmakologi
- Farmakologi
- Endoskopi
- Bedah
TARGET TERAPI
- Menghilangkan gejala/keluhan
- Menyembuhkan lesi esofagus
- Mencegah kekambuhan
- Memperbaiki kualitas hidup
- Mencegah timbulnya komplikasi
Terapi non-farmakologi – modifikasi gaya hidup
- Atur berat badan ideal
- Tinggikan kepala ± 15-20 cm saat tidur
- Hentikan merokok dan alkohol
- Hindari makan-minum yang merangsang asam lambung
- Makan jangan terlalu kenyang
- Makan malam paling lambat 3 jam sebelum tidur
TERAPI FARMAKOLOGI
- Drug of choice à PPI
- Dosis 1x/hari à 2-4 minggu
- Bila gejala GERD masih (+) -dosis 2x/hari, 4- 8 minggu